Minggu, 25 November 2012

Effendi Simbolon Akan Perjuangkan Sumut Bertahap dan Fokus

Medan, (Analisa). Cagubsu Effendi MS Simbolon mengaku, akan memperjuangkan kemajuan Sumatera Utara dengan cara evolusioner dengan menjalin koordinasi antara provinsi dan kabupaten/kota yang ada hingga ke provinsi lainnya untuk mengambil perhatian pemerintah pusat.

Banyak hal bisa diperjuangkan termasuk soal bagi hasil perkebunan yang selama ini menjadi perjuangan masyarakat Sumatera Utara. "Saya bukan seorang revolusioner, tapi evolusioner. Kita akan berjuang bertahap dan fokus serta tidak korupsi. Saya yakin usaha itu akan sampai demi mencari perhatian pusat," sebut Effendi Simbolon kepada wartawan di Hotel Grand Kanaya, Medan, Jumat (23/12) pagi.

"Termasuk soal Inalum. Harusnya pusat memperhatikan Sumut. Tidak hanya langsung mengambil alih dan menjadikannya BUMN tanpa ada peranan daerah," tegasnya. Begitu juga soal persoalan pertambangan yang selama ini dinilai lebih kompleks. Maka, memang kalau ingin ketidakadilan tidak terjadi, maka Pemprov harus membuka lebar-lebar database potensi daerahnya. Dibuat dalam flier dan dicetak berbagai potensi daerah. Jadi, bisa jadi warga sekitar yang berinvestasi.

"Selama ini, sering kali apa yang terkandung di wilayah kampung kita, kita tidak tahu. Orang luar yang dulu tahu. Harusnya, pemerintah provinsi wajib meletakkan brosur kekayaan alam di Sumut dan provinsi sekitarnya di berbagai tempat. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat potensi apa yang bisa diolahnya."

Dalam hal ini, dia berjanji akan menghadirkan rekannya yang ahli pertambangan. "Dia mantan presiden direktur PT Freeport. Dia minta diundang untuk melihat potensi pertambangan di daerah kita. Dia bilang, berikan semua masyarakat pemahaman sepanjang di alur sungai. Diberi ayakan dan diberi alat tes, nanti kandungannya dimasukkan ke laboratorium akan terurai apa saja potensi tambang yang ada di daerah Sumut. Nanti akan saya undang beliau. Jadi, masyarakat kita melek tambang," jelasnya.

Wajar tuntut UMP

Kemudian, ditanya soal perjuangan buruh terhadap upah minimum provinsi (UMP), menurutnya, wajar jika memang hak dasar buruh itu didorong untuk dipenuhi. "Kita dorong untuk itu. Sampai kapan pun, pengusaha itu katakan tidak mampu. Tapi, begitu ditetapkan hal itu akan berjalan. Begitupun, harus juga dilihat cluster perusahaan yang mampu atau tidak," jelas Effendi.

Soal outsourching, Effendi menyebutkan, status karyawan kontrak sebenarnya merupakan pilihan. "Itu adalah pilihan. Hanya saja, hak-hak dia sebagai buruh atau karyawan di statusnya outsorching, harus ada jaminan," katanya.

Ditanya soal berbagi tugas dengan wakil, menurutnya, sudah ada aturan undang-undang untuk itu. "Tidak ada pembagian kerja. Kalau ada bagi-bagi kerja itu penyesatan. Bunyi undang-undang gubernur dibantu wakil gubernur. Tidak ada pembagian kekuasaan. Dibuat uraian turunannya sesuai fungsional. Kita akan turut aturan itu," sebutnya.

Untuk koordinasi yang lebih baik, dia akan berbagi peran dan memberdayakan wakilnya. Malah, katanya, dia akan memberdayakan setiap lini yang ada seperti Sekda, SKPD dan lainnya.

Tidak kawin paksa

Selanjutnya ditanya, apakah dia tidak merasa ‘kawin paksa’ berpasangan dengan H Djumiran Abdi. "Tidak. Saya begitu berterimakasih berpasangan dengan dia. Dengan wajah, kearifan dan kebapakannya. Saya yakin, pertemuan ini tidak hanya soal calon gubernur dan wakil, tapi berkelanjutan," ucapnya.

Soal pemekaran provinsi, menurutnya, kalau kepentingannya memperpendek birokrasi, semuanya benar. "Saya termasuk memberikan dukungan ketika provinsi tapanuli diusung. Tapi, kita harus gunakan konteks sesuai prosedur. Pemekaran itu kalau memang satu-satunya jalan. Selama ini, saya lihat belum optimalnya proses bagaimana menarik perhatian pusat untuk Sumut. Itu yang membuat pembangunan Sumut jadi tertinggal. Kalau ini persoalannya, dengan solusi pemekaran, kita akan terus tertinggal," katanya.

Terakhir, katanya, untuk memperkenalkan diri ke internal partai pendukung, pasangan Cagubsu-Cawagubsu Effendi MS Simbolon dan H Djumiran Abdi mulai mengintensifkan sosialisasi. Mereka akan memulai safari ke 33 kabupaten/kota se Sumatera Utara hari ini, Sabtu (24/11).

Dalam sosialisasi tersebut, kata Effendi Simbolon, dia dan pasangannya akan memperkenalkan diri kepada seluruh jajaran partai pendukung di tingkat kabupaten/kota. "Kita akan berkoordinasi dengan seluruh partai pendukung PDIP, PDS dan PPRN. Kalau PDIP ada di tiap kabupaten/kota. Mungkin PDS tak ada di beberapa daerah, tak masalah," sebutnya. Target kunjungan ini, katanya, dalam rangka menggerakkan mesin partai dengan pola yang terukur. "Kami harus lebih dulu memastikan mesin partai ini bergerak. Kami tidak hanya menginstruksikan tapi juga hadir secara fisik," jelasnya. (nai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar