Sabtu, 22 Desember 2012

Menjelang Hari Natal - Effendi Fasilitasi Mahasiswa Pulang Kampung Bersama

(Analisa/zulanidi) Pasangan Cagubsu/Cawagubsu Effendi MS Simbolon-Jumiran Abdi didampingi Ketua Tim Pemenangan dr Sofyan Tan melepas secara simbolis pulang kampung bersama bagi para mahasiswa di Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Sabtu (22/12). Seribuan mahasiswa ikut dalam program ini.
Medan, (Analisa). Calon Gubernur Sumatera Utara Effendi Simbolon memasilitasi kepulangan seribuan mahasiswa yang akan merayakan Natal, Sabtu (22/12).

Effendi melepas secara simbolis kepulangan mahasiswa ke kampung halaman dengan menggunakan bus di depan sekretariat Tim Pemenangan Effendi-Jumiran di Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Dengan menggunakan 29 mobil angkutan, seribuan mahasiswa dipulangkan ke sejumlah daerah seperti Pematang Siantar, Balige, Tarutung, Stabat, dan Sibolga.

"Kami hanya bisa melakukan hal sekecil ini. Semoga bisa bermakna bagi semua. Sampaikan salam buat keluarga yang akan ditemui. Semoga Tuhan memberkati perjalanan semuanya," ujar Effendi.

Effendi didampingi pasangannya Jumiran Abdi juga mengajak mahasiswa dan mahasiswi yang ikut kegiatan pulang kampung untuk ikut berperan serta memerangi korupsi dan narkoba.

"Saya yakin adik-adik mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sini tidak terlibat narkoba dan mau bersama-sama dengan kami untuk memerangi narkoba dan juga korupsi," pesan Effendi yang disambut tepuk tangan para mahasiswa.

Effendi Simbolon juga berjanji akan memperbaiki mutu pendidikan serta biaya pendidikan yang lebih terjangkau.

Calon Wakil gubernur Sumatera Utara Jumiran Abdi menambahkan, kegiatan pulang kampung dulu pernah ia lakukan. Hanya saja ia lakukan sendiri dan harus membayar.

Sementara kegiatan pulang kampung kali ini dilakukan bersama-sama dengan teman dan gratis. "Dulu aku pulang kampung sendirian dan bayar. Jadi terasa sekali jarak yang jauh. Sementara sekarang kalian bisa pulang kampung bersama-sama," ujar Jumiran Abdi.

Tidak pengaruhi


Lebih lanjut Jumiran Abdi mengatakan, kegiatan pulang kampung bersama ini bukan untuk memengaruhi mahasiswa untuk memilih mereka di hari pemilihan gubernur, tetapi hanya untuk membantu mahasiswa dan mahasiswi untuk bisa merayakan Natal bersama keluarga.

"Pemilihan gubernur di 7 Maret nanti bukan menjadi alasan kami menyelenggarakan pulang bersama. Tapi lebih kepada keinginan kami agar kalian bisa merayakan Natal bersama keluarga. Persoalan memilih itu nomor dua," sebut Jumiran Abdi yang disambut gelak tawa hadirin.

Ketua Tim Pemenangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi dr Sofyan Tan menambahkan, kegiatan pulang kampung bersama bukan hanya merayakan Natal saja, tapi juga akan dilakukan pada saat menjelang pemilihan nanti. Sehingga para mahasiswa bisa memanfaatkan hak pilihnya.

Salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Medan yang ikut program pulang kampung, Januar Manalu mengatakan, fasilitas tersebut sangat membantu para mahasiswa perantau untuk pulang kampung.

Januar mengatakan, untuk bisa pulang kampung ke Sorkam, Tapanuli Tengah, ia harus mengeluarkan uang Rp120 ribu. "Ini sangat membantu kami bagi mahasiswa perantau agar bisa merayakan libur Natal dan Tahun Baru bersama keluarga," ucapnya.

Januar Manalu yang mengambil program Pendidikan Olahraga juga mengatakan, senang bisa pulang kampung untuk merayakan Natal. Karena ia tidak mau kehilangan momen merayakan Natal bersama keluarga.

"Ini kali pertama aku pulang kampung untuk merayakan Natal, karena sejak tahun 2010 tidak bisa pulang kampung. Makanya aku senang kali," ujar Januar Manalu.

Meski tidak membawa oleh-oleh untuk keluarga, Januar yakin keluarganya tetap semangat menyambut kedatangannya. "Aku sudah rindu sekali sama mamak, makanya senang sekali aku bisa pulang," tambah Januar.

Kegiatan pulang kampung bersama ini dilakukan dua gelombang, yakni berangkat pagi dan malam.(nai)

Kamis, 20 Desember 2012

ESJA Gelar Gerakan Pulang Kampung Bersama Mahasiswa Sumut

Pulang Kampung Bersama ESJA
ESJA Gelar Gerakan Pulang Kampung Bersama Mahasiswa Sumut
MEDAN- Menyambut musim liburan mahasiswa yang bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru, Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Effendi Simbolon dan Djumiran Abdi (ESJA)menggelar gerakan pulang kampung bersama mahasiswa Sumut.

Gerakan pulang kampung ini akan digelar pada Sabtu (22/12/2012) dengan tujuan 16 daerah yakni, Pematang Siantar, Balige, Tarutung, Stabat, Binjai, Karo, Sidikalang, Salak, Samosir, Limapuluh, Kisaran, Rantau Parapat, Doloksanggul, Padang Sidempuan, Sibolga dan Tapteng.

"Kita akan mobilisasi keinginan mahasiswa untuk pulang ke kampung halaman masing-masing," ujar Operator sektoral pelajar, pemuda dan mahasiswa, Hendra Gunawan Tarigan, kepada Tribun, Rabu (19/12/2012).

Menurut Hendra, gerakan pulang kampung ini sengaja digelar untuk meringankan beban mahasiswa yang ingin pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga dan menghabiskan masa liburan.

"Kita sengaja khususkan ini untuk mahasiswa," ujarnya.

Lanjut Hendra, setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini tidak akan dipungut biaya apapun dan diantarkan ke 16 daerah yang telah disepakati. Rombongan ini rencananya akan dilepaskan oleh Effendi Simbolon dan Djumiran Abdi di titik keberangkatan Kantor Pemenangan ES-JA Jalan Wahid Hasyim No 35, Medan.

Targetkan 1000 Mahasiswa

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Effendi Simbolon (ESJA) menggelar gerakan pulang kampung bersama mahasiswa Sumut. ESJA menargetkan 1000 mahasiswa untuk dipulangkan ke 16 daerah di Sumut.

"Kita targetkan 1000 mahasiswa," ujar operator sektoral pelajar, pemuda dan mahasiswa, Hendra Gunawan Tarigan, kepada Tribun, Rabu (19/12/2012).

Menurut Hendra kegiatan pulang kampung ini sengaja digelar untuk menyambut musim liburan mahasiswa yang bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru dan meringankan beban mahasiswa yang akan mudik.

"Kita berharap bisa membantu meringankan beban mahasiswa," ujarnya.

Hendra mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah mendata sebanyak 460 mahasiswa yang akan mengikuti gerakan pulang kampung ini dan masih memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendaftarkan diri hingga Kamis (20/12/2012) malam di kantor pemenangan ESJA Jalan Wahid Hasyim No 35, Medan

Guna mensosialisasikan gerakan ini, operator sektoral pelajar, pemuda dan mahasiswa telah membagikan brosur ke 17 kampus yang ada di kota Medan sehingga mahasiswa yang memiliki daerah tujuan yang sama bisa mengikuti kegiatan ini.

"Nantinya setiap mahasiswa akan dihantarkan ke daerah yang telah ditentukan," ujarnya. (Laporan wartawan Tribun Medan/Joseph Ginting)

Effendi Simbolon Diulosi Punguan Parna

No. 2 >> Angka Keberhasilan
MEDAN - Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2 Effendi MS Simbolon mengadiri Natal Punguan Parna Lingkungan I Pulo Brayan Medan, Minggu (16/12/2012). Effendi yang hadir dengan baju putih-putih bersama timnya disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh seluruh punguan parna yang ada di Lingkungan I Pulo Brayan.

"Saya datang untuk menyampaikan Selamat Natal kepada Orang tuaku, Dongan Tubu, Hula-Hula, Lae, Ibotokku, Anggikku dan memohon agar bersama-sama mendoakan saya untuk membangun Sumatera Utara ini," ujar Effendi yang disambut tepuk tangan dari seluruh yang hadir.

Ketua Parna Lingkungan I Pulo Brayan Mikael Simarmata mengatakan, sangat bangga dengan kedatangan Effendi Simbolon ke daerahnya. Apalagi daerah tempat mereka tinggal berada di samping sungai Deli.Mikael Simarmata juga mengatakan,selama ini mereka sudah selalu dengar nama Effendi di televisi. Dengan kedatangan itu mereka bertekad untuk memenangkan Effendi Simbolon Menjadi Gubernur Sumatera Utara pada 7 Maret 2013 mendatang.

"Kami tak menyangka pak Effendi mau memenuhi undangan kami merayakan natal Parna, mengingat kondisi tempat kami tinggal ala kadarnya.Tapi ternyata beliau tidak pandang bulu. Karena itu kami bertekad untuk memenangkan Effendi Simbolon sebagai Gubernur Sumut mendatang," ujar Mikael Simarmata.

Punguan Parna yang hadir pada saat itu memberikan Ulos sebagai Kekuatan bagi Effendi untuk berjuang di Sumatera Utara.

"Ulos ini kami berikan sebagai rasa kebanggaan kami terhadap pomparan parna Effendi Simbolon, semoga dalam menjalankan tugas diberikan kekuatan dan diberkati Tuhan," terang Mikael Simarmata.

Pada hari yang sama, usai menghadiri natal Parna, Effendi Simbolon juga menghadiri Natal Keluarga Besar Universitas Sumatera Utara, pada kesempatan itu Effendi memberikan ucapan selamat Natal kepada seluruh mahasiswa dan dosen yang ada di Lingkungan USU.

"Saya ucapakan selamat Natal dan Tuhan Slalu memberkati," ujar Effendi.

Perayaan natal USU itu juga dihadiri Rektor USU Prof Dr Syahrir Pasaribu, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Kapolda Sumut Irjend Pol Wisjnu Amat Sastro, Asisten Pemerintahan Pemprov Sumut Hasiholan Silaen yang mewakili Plt Gubernur dan undangan lainnya. (TRIBUN-MEDAN.com)

Keberhasilan Petani Jadikan Sumut Mandiri Pangan

Effendi Simbolon Bagikan Seribu Paket Racun Tikus

(Analisa/istimewa). Cagubsu Effendi MS Simbolon menyerahkan secara simbolis racun tikus kepada petani Desa Wonosari, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Selasa (18/12). Keberhasilan petani salah satu misi yang akan diperjuangkan pasangan nomor urut dua ini.
(Analisa/istimewa). Cagubsu Effendi MS Simbolon menyerahkan secara simbolis racun tikus kepada petani Desa Wonosari, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Selasa (18/12). Keberhasilan petani salah satu misi yang akan diperjuangkan pasangan nomor urut dua ini.

Medan, (Analisa). Calon Gubsu Effendi MS Simbolon memberikan bantuan seribu paket racun tikus kepada petani di di Desa Wonosari Tanjung Morawa Deli Serdang, Selasa (18/12).

Tokoh yang diusung PDIP, PDS dan PPRN ini mengaku prihatin melihat kesusahan petani menghadapi serangan hama tikus.

Effendi berharap hasil panen petani tidak berkurang bahkan semakin meningkat. Kalau petani berhasil, maka Sumatera Utara bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

"Kalau petani berhasiil, kita tidak perlu lagi mengimpor dari daerah lain. Ini harus didukung dengan kebijakan tanah untuk petani serta tidak bolehnya konversi lahan pertanian untuk perkebunan," ujar Effendi MS Simbolon.

Lebih lanjut Effendi MS Simbolon mengatakan, pembasmian hama tikus di sawah juga menjadi simbol bahwa tikus-tikus koruptor yang saat ini banyak di pemerintahan provinsi Sumatera Utara juga harus dibasmi, sehingga dana APBD Sumatera Utara yang masih tergolong kecil itu bisa sepenuhnya diberdayakan untuk kepentingan rakyat.

"Saatnya kita melawan ketidakadilan, melawan ketidakmerataan pembangunan menuju Sumut baru dengan infrastruktur yang mantap, pendidikan yang gratis serta pelayanan kesehatan yang layak dan gratis yang bisa dinikmati semua lapisan masyarakat," tambah Effendi.

Hama tikus yang menyerang tanaman padi di sejumlah desa di Kabupaten Deli Serdang mulai membuat para petani menjerit. Pasalnya hama tikus menyerang tanaman padi yang sedang berbuah.

Ompung Parsaoran boru Sirait, petani di Desa Wonosari kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang mengatakan, gara-gara dimakan tikus, panen padinya tidak lagi mencapai empat goni per rante lahan. Padahal ia masih harus membayar sewa sawah yang ia kelola.

"Tikus ini mulai nyerang tanaman padi sejak dua bulan lalu, waktu masuk musim penghujan. Jadi, hasil panen tinggal sedikit, padahal aku masih harus membayar sewa sawah," ujar ompung Parsaoran.

Meski sudah terserang hama tikus beberapa kali masa tanam, tetapi menurut ompung Parsaoran boru Sirait, mereka belum pernah menerima bantuan pembasmi hama tikus dari pemerintah. Karena itu, ia sangat senang ada bantuan pembasmi hama dari calon gubernur dengan nomor urut dua.

"Ini bantuan pertama yang kami terima sejak hama tikus menyerang tanaman padi kami. Padahal hama tikus ini bukan baru kali ini aja. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Pak Effendi," imbuh Ompung Parsaoran.

Keluhan hama tikus juga disampaikan petani di desa Ramunia kecamatan Pantai Labu kabupaten Deli Serdang yang juga menerima bantuan racun pembasmi hama tikus dari calon gubernur Effendi MS Simbolon.

Ompung Putri boru Manullang bahkan mengatakan, dari sembilan rante sawah yang ia Tanami padi, enam rante sudah habis diserang tikus. Padahal, untuk satu rante, ia harus membayar uang sewa senilai 50 kilogram padi.

Untuk mencegah serangan hama tikus lebih parah, ia harus mengeluarkan biaya 20 ribu rupiah untuk membeli racun pembasmi tikus. Dan ini harus dia lakukan setiap tiga hari sekali.

"Sudah Tak tahu lagi aku bagaimana hasil panenku kali ini. Sudah enam rante yang dimakani tikus, padahal untuk satu rantenya aku harus bayar 50 kilogram padi. Belum lagi aku harus beli racun tikus sendiri, biar yang tiga rante lagi tak ikut terserang hama," ujar ompung Putri boru Manullang.

Ketua kelompok tani Ompung Dapot Sinaga menyatakan siap mengerahkan anggota kelompok taninya untuk mendukung Effendi Simbolon-djumiran Abdi, sehingga apa yang dicita-citakan pasangan tersebut bias diwujudkan.(rel/nai)

Rabu, 19 Desember 2012

Jawa Bangkit Siap Menangkan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi

Medan: Penguatan terhadap pasangan nomor 2 Cagub-Cawagubsu, Effendi Simbolon - Jumiran Abdi kini semakin berkibar panjang. Pasalnya, etnis Jawa, Minggu (23/12 akan mendeklarasikan Relawan Jawa Bangkit Sumatera Utara di Jalan Sunggal No.5 A Medan Sunggal.

"Jawa Bangkit diharapkan bisa membelah kebisuan etnis Jawa dalam memilih pimpinan Sumatera Utara dalam bingkai keberpihakan rakyat. Jadi Jawa Bangkit ini harus benar-benar Bangkit, bukan sekedar meramaikan suasana Pilgubsu, apalagi mengejar kepentingan sesaat," kata Ketua Relawan Jawa Bangkit, Suharto didampingi Sekretaris Sukarjo dan Bendahara, Bunari di
kantor Sekretariat Relawan Jawa Bangkit, Jalan Sunggal No.5 A Medan Sunggal, Rabu (19/12).

Menurut Suharto, saat ini Relawan Jawa Bangkit sangat solid dan menyebar di berbagai kabupaten/kota seperti Medan, Deli Serdang, Binjai, Serdang Bedagai, Langkat dan lainnya.

"Bahkan saat ini masih banyak lagi masyarakat yang ingin bergabung dengan Relawan Jawa bangkit,"aku Suharto.

Sejauh ini, Jawa Bangkit Sumut telah menyatukan visi mendukung dan siap memenangkan Cagub-Cawagubsu, Effendi Simbolon-Jumiran Abdi. Karena dalam satu sisi, lahirnya Relawan Jawa Bangkit Sumut, tidak terlepas dari keinginan masyarakat agar Sumut Lebih Berwarna (Bersih, berwibawa, sejahtera dan berguna) sesuai perkembangan zaman yang kerap menuntut perubahan-perubahan.

"Kita memang memilih calon yang jauh dari indikasi negatif. Agar tidak mencoreng nama daerah dan tidak mengecewakan masyarakat Sumut ke depan," cetus Suharto.(denisa)

Duet Effendi-Jumiran Komit dengan Masyarakat Bawah

Medan - Cawagubsu Jumiran Abdi berkomitmen untuk akan terus menyapa masyarakat bawah jika dipercaya sebagai pemimpin di Sumatera Utara. Jumiran yang berpasangan dengan Effendi Simobolon (Cagubsu) dan diusung oleh PDI Perjuangan, PPRN dan PDS, menyatakan siap untuk tetap mendengarkan aspirasi masyarakat Sumut.

"Kita siap untuk selalu dekat dengan masyarakat Sumut jika terpilih nantinya. Insya Allah kami tidak akan ingkar dan akan berusaha selalu dekat dengan rakyat," kata Jumiran kepada wartawan, Rabu (19/12) di Medan.

Jumiran menegaskan, pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi akan bekerja keras mewujudkan slogan kampanye mereka Berwarna (Bersih, Berwibawa, Sejahtera dan Berguna).

"Kita ini konsepnya sederhana saja. Gak muluk-muluk. Masyarakat kini menginginkan pemimpin yang bisa dekat dengan mereka. Kita tampil apa adanya saja," kata Jumiran lagi.

Cawagubsu dengan pasangan dengan nomor urut 2 ini juga mengatakan bahwa mereka akan terus menyisir pasar-pasar di Sumut untuk di kunjungi. Dipilihnya pasar sebagai tempat bersosialisasi menurut Jumiran, agar masyarakat bisa lebih mengenal calon pemimpin mereka.

"Kita ini ingin masyarakat kenal. Nah kalau sudah kenal dan tahu seperti apa kita, insya Allah mereka akan mendukung dan memilih kita di pilkada 7 Maret mendatang," ujar cawagubsu berambut putih ini.

100 Pasar di Sumut


Pada kesempatan wawancara dengan para wartawan, Jumiran juga menyampaikan rencana pasangan nomor 2 ini untuk berkeliling ke 100 pasar di Sumut. Dikatakannya, reaksi masyarakat ketika dijumpai di pasar sangatlah beragam.

"Ya memang sangat beragam tanggapannya. Tapi intinya mereka itu senang kok menerima kehadiran kita. Apalagi kita kan hadir tanpa protokoler yang rumit. Kita sama kok dengan para pedagang itu. Kita datang menyapa mereka, berkenalan, ngobrol tanpa jarak," ucap Jumiran.

Dikatakan Jumiran dalam rentang waktu 30 hari ke depan, pasangan Effendi-Jumiran akan menargetkan selesai mengunjungi 100 pasar di Sumut. "Ya kita blusukan saja lah. Gak usah pakai acara formal. 30 hari ini kita harap sesuai target 100 pasar kita kunjungi. Ini agar masyarakat bisa mengenal kita lebih dekat," pungkas Jumiran. (Rel)

Selasa, 18 Desember 2012

GARDU ESJA Dideklarasikan di Medan

GARDU ESJA Dideklarasikan
Medan - Komunitas aktivis lintas organisasi mendeklarasikan Gerakan Rakyat Dukung Effendi Simbolon-Jumiran Abdi (Gardu ESJA), Senin (17/12). Deklarasi ini dikemas sangat sederhana di kediaman salah seorang penggagas di Jalan Wahid Hasyim Medan.

Bermula dari rasa simpatik kita terhadap pasangan yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut sebagai calon Gubsu dan Wagubsu bernomor urut 2, kita bertekad memulai gerakan hari ini (kemarin). Yang dideklarasikan kali ini adalah Gardu ESJA tingkat Sumut.

Berikutnya segera akan membentuk diri, Gardu ESJA tingkat kabupaten/kota, kecamatan, bahkan tingkat kelurahan/desa, ujar H Idrus Djunaidi, yang oleh rekan-rekannya di Gardu ESJA ditunjuk sebagai koordinator.

Idrus menambahkan, Gardu ESJA terbentuk bukan lewat sebuah upaya penggalangan. Personalianya adalah orang-orang dari lintas organisasi yang selama ini memang sudah saling berinteraksi, saling kenal "luar-dalam".

"Kita memulainya dengan mendiskusikan calon-calon yang ada. Akhirnya, berdasarkan referensi yang dimiliki, kita memilih pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi. Saya pribadi sudah mengenal Pak Jumiran Abdi sejak lama, begitu juga kawan-kawan yang bergabung. Karenanya tidak mengherankan kalau kemudian kita menjatuhkan pilihan pada pasangan ini", ungkap Idrus.

Lantas, bagaimana dengan Effendi Simbolon? Menurut Idrus, pihaknya juga sudah mendalami sosok pengusaha yang saat ini menjadi wakil rakyat di DPR RI. Hasilnya, Effendi Simbolon diketahui sebagai sosok muda, cerdas dan kaya raya.

"Apa yang sekarang sudah dimiliki Effendi Simbolon, bagi kita menjadi referensi bahwa sosok ini pantas menjadi pemimpin dan kecil kemungkinan akan korupsi. Sebagai orang Batak, dia hanya ingin menunjukkan kemampuannya dalam membangun Sumut,? tukas Idrus.

Sekretaris Gardu ESJA Sumut Budi Amin Tanjung SH menimpali, pola pengembangan gerakan di tingkat kabupaten/kota dan seterusnya hingga tingkat kelurahan/desa juga akan mengadopsi pola pembentukan Gardu ESJA Sumut.

"Kita tidak menggunakan bujuk rayu, apalagi iming-iming dalam mengumpulkan teman-teman dalam Gardu ESJA. Kita hanya mengontak teman-teman yang selama ini memang sudah kita kenal baik. Mereka kita minta memahami dulu secara utuh pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi, baru kemudian kita persilakan bergabung. Tidak boleh ada tuntutan macam-macam terhadap pasangan calon.

Bila bersepakat, mari kita bergerak bersama-sama dengan kemampuan yang ada, kemampuan kita sendiri, pungkasnya.*a-ra*

Senin, 17 Desember 2012

Pentingnya Netralitas Media Jelang Pilgub 2013

Oleh: James P. Pardede

Mengamati pemberitaan media massa di Sumatera Utara menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 7 Maret 2013 mendatang sangat beragam dan muncul dengan banyak versi. Ada yang mendukung salah satu pasangan calon, ada juga yang dengan sengaja memunculkan berita-berita negatif tentang salah satu calon atau mematikan karakternya (black campaign). Ada juga yang sengaja membuat hasil poling atas pengiriman kupon dari masyarakat. Upaya ini menjadi salah satu "ajang" pencitraan calon gubernur agar memiliki rating tertinggi. Sudah pasti, media yang membuat poling ini omzet penjualan korannya meningkat karena dibeli oleh tim pemenangan bakal calon.

Dalam prakteknya, siapa pun mengakui kalau media massa memiliki kekuatan untuk memberi perhatian terhadap sebuah isu. Mereka dapat membangun citra publik mengenai salah seorang figur. Dengan begitu, media massa dapat pula secara konstan menampilkan objek tertentu untuk memberikan sugesti terhadap pembaca agar mau berpikir tentang sesuatu, mengetahui sesuatu, dan memiliki perasaan tertentu tentang sesuatu.

Sejak awal tahun 2012 lalu, sudah banyak calon yang mendeklarasikan diri untuk maju menjadi calon gubernur periode 2013-2018. Jauh-jauh hari sebelumnya beberapa calon sudah berkampanye secara terselubung sekaligus mengumpulkan fotocopy KTP sekadar berjaga-jaga ketika nantinya tidak ada perahu, mereka bisa memilih jalur independen. Mereka mulai berebut simpati massa lewat pendekatan-pendekatan persuasif. Semuanya mendadak menjadi baik hati dan perhatian terhadap rakyat.

Pendaftaran calon perseorangan (independen) yang dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumatera Utara dengan sangat menyesal calon dari jalur ini tidak ada yang lolos. Pupus sudah harapan calon yang ingin maju lewat jalur perseorangan untuk maju dalam perhelatan akbar pemilihan gubernur tahun 2013 mendatang.

Setelah pendaftaran jalur perseorangan ditutup dan dinyatakan tidak ada yang lolos, bakal calon pun merapat ke partai sebagai kendaraan politik untuk maju menjadi calon gubernur. Lobi-lobi politik telah dilakukan dengan sangat intensif oleh beberapa calon.

Lima pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang siap bertarung untuk menjadi pemimpin Sumut lima tahun ke depan adalah Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 11 kursi, Hati Nurani Rakyat (Hanura) 5 kursi. Selain itu, pasangan ini juga diusung Partai Bintang Reformasi (PBR) 1 kursi, serta parpol tak punya kursi Partai Patriot dan PKNU.

Pasangan Chairuman Harahap - Fadli Nurzal diusung oleh Partai Golkar yang memiliki 13 kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 7 kursi serta parpol tak punya kursi terdiri dari Partai Buruh, Republikan dan Partai Pemuda Indonesia (PPI).

Pasangan Amri Tambunan- RE Nainggolan diusung oleh Partai Demokrat, sementara pasangan Gus Irawan - Soekirman diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dengan partai yang tidak memiliki kursi tingkat provinsi.

Selain itu, pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi diusung oleh PDI Perjuangan, PDS dan PPRN. Kelima pasangan ini mempunyai kekuatan masing - masing. Lima pasang calon, setelah mendaftar ke KPUD Sumut langsung membentuk tim pemenangan yang berusaha mendekatkan diri dengan media dan jurnalis. Antara lain dengan melakukan kunjungan dan silaturahmi ke dapur redaksi.

Media massa dalam hal ini memiliki peran sangat strategis dalam menaikkan rating atau mencitrakan salah satu calon yang akan maju. Media massa Sumut yang terbilang besar saat ini (Analisa, SIB, Waspada, Sumut Pos, Pos Metro, Tribun Medan, Medan Bisnis, Orbit, Batak Pos dan media massa lainnya) sudah menampilkan berita-berita pro dan kontra tentang beberapa calon yang akan maju pada Pilgub 2013 nanti. Pencitraan atau pemuatan berita salah satu calon di media secara tidak langsung telah melakukan kampanye terselubung.

Pada dasawarsa yang lalu banyak teoritisi komunikasi masih memandang media sebagai komponen komunikasi yang netral. Pada waktu itu berlaku asumsi bahwa media apapun yang dipilih untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi tidak akan mempengaruhi pemahaman dan penerimaan pesan oleh masyarakat. Lalu bagaimanakah realitas media saat ini sebagai alat komunikasi politik dalam kampanye Pilgub 2013 - Apakah media mampu mempertahankan kenetralannya dalam menyajikan berita-berita atau artikel tentang calon-calon yang muncul saat ini ?

Terlepas dari dukung mendukung secara personal (pribadi) wartawan yang meliputnya, atau terlibat menjadi salah satu tim media salah satu calon. Apakah media juga ikut terlibat untuk melakukan ’pilih kasih’ dalam penyajian beritanya - Tak ada yang harus ditutup-tutupi, kalau akhir-akhir ini ada juga calon yang melakukan kontrak politik dengan salah satu media, sehingga berita yang disajikan akan menitikberatkan pemberitaan kepada calon tadi.

Dalam sebuah negara yang belum demokratis, media massa yang netral sangat sulit ditemukan. Hal ini dapat dipahami karena sejak kran reformasi dibuka, beberapa media memiliki otoritas yang kuat dalam menentukan pemberitaannya, apakah menjadi corong pemerintah, partai politik, ekonomi atau sekadar berita gaya hidup.

Menurut Mc Quail, secara umum media massa memiliki berbagai fungsi bagi khalayaknya yaitu pertama, sebagai pemberi informasi; kedua, pemberian komentar atau interpretasi yang membantu pemahaman makna informasi; ketiga, pembentukan kesepakatan; keempat, korelasi bagian-bagian masyarakat dalam pemberian respon terhadap lingkungan; kelima, transmisi warisan budaya; dan keenam, ekspresi nilai-nilai dan simbol budaya yang diperlukan untuk melestarikan identitas dan kesinambungan masyarakat.

Oleh karena itu media massa seharusnya menjadi sarana pencerahan dan transformasi nilai-nilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara apa adanya. Media sebaiknya tidak memunculkan kesan yang terlalu menilai atau keberpihakan kepada salah satu calon saja karena ada "sesuatu" yang dijanjikan. Seharusnya media menyampaikan informasi yang sebenarnya, jelas hitam putihnya. Sehingga masyarakat tidak terjebak pada pilihan mereka, karena persoalan Pilgub nanti adalah persoalan masa depan Sumut lima tahun ke depan. Media harus mampu bersikap objektif dalam penayangan berita.

Pendidikan Politik


Tidak hanya media massa, media elektronik pun saat ini memiliki peran yang sangat strategis dalam pencitraan salah seorang calon. Belajar dari pemilihan gubernur DKI yang akhirnya dimenangkan oleh Joko Widodo dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Media elektronik menjadi saluran utama untuk mempengaruhi pandangan masyarakat khususnya dalam pencitraan salah seorang calon. Medium ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Hal itu salah satunya disebabkan sudah banyaknya masyarakat yang memiliki televisi maupun radio, bahkan sebagian lagi sudah mampu menggunakan internet. Oleh karena itu, belakangan ini banyak Partai maupun calon yang akan berkompetisi di Pilgub 2013 nanti menggunakan sarana atau saluran kampanye melalui media elektronik khususnya televisi.

Urgensi netralitas media massa dan media elektronik dalam melakukan fungsinya sebagai penyampai informasi yang aktual harus dilakukan dari sekarang. Banyak sedikitnya penayangan yang berhubungan dengan transformasi ataupun sosialisasi visi dan misi dari sebuah Partai maupun calon yang dijagokannya akan sangat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadapnya. Oleh karena itu, bagi yang ingin mendapat kemenangan suara harus mampu "menguasai" media dengan penayangan iklannya atau sering-seringlah membuat acara yang beritanya dimuat di beberapa media.

Media televisi menjadi salah satu media yang sangat tepat untuk mempengaruhi orang awam. Dengan televisi, kampanye mampu menjangkau orang-orang yang cacat sekalipun seperti tuna netra dan tuna rungu. Bagi mereka yang tak dapat melihat, bisa menikmati dengan mendengar, begitu juga bagi yang tak dapat mendengar dapat menikmatinya dengan visualisasinya. Selain faktor aktualitas, televisi dengan karakteristik audio visualnya memberikan sejumlah keunggulan, diantaranya mampu menyampaikan pesan melalui gambar dan suara secara bersamaan dan hidup.

Jelang pemilihan gubernur tahun 2013 nanti, obyektivitas dan netralitas media agar tercipta iklim yang baik sangat dibutuhkan. Namun kita juga tidak boleh melupakan salah satu tujuan usaha yaitu profit. Artinya kita jangan mudah terpedaya oleh media massa yang mengatasnamakan berimbang dan tidak memihak. Karena penayangan iklan tentunya tidak gratis. Banyak sedikitnya penayangan ditentukan oleh besar kecilnya biaya. Selain itu juga kita perlu melihat siapa yang ada di balik media itu. Sedekat apakah hubungan antara sebuah media dengan pemerintah, Parpol, maupun tokoh politik lainnya? Ini sebagai parameter untuk mengukur netralitas sebuah media. Karena ini mempengaruhi pada setiap pemberitaan oleh media.

Informasi atau berita dalam media massa merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh gatekeeper yang dijabat oleh pemimpin redaksi atau redaktur pelaksana surat kabar. Berita merupakan salah satu informasi yang diberikan oleh surat kabar. Dalam hal penyajian berita harus melalui seleksi. Karena isi berita sangat berpengaruh pada minat masyarakat untuk membaca.

Oleh karena adanya seleksi dalam pemuatan berita, maka tidak semua berita atau informasi yang ada dapat ter-expose. Berita yang dimuat biasanya hanya berita yang memiliki nilai jual.

Karena, persepsi, interpretasi, maupun opini publik mudah dipengaruhi lewat iklan maupun berita dalam media. Maka untuk menghindari terjadinya disfungsi media, media harus bisa menjadi penengah. Media harus bisa memberikan pendidikan politik yang benar, bukan memprovokasi atau berpihak pada salah satu calon gubernur yang akan maju. Masyarakat saat ini sudah cerdas dan melek informasi. Karenanya media-media yang berpihak kepada kandidat akan bisa diketahui dan dibaca oleh masyarakat.

Itu sebabnya, netralitas media massa sangat diharapkan terutama jelang Pilgub 2013 nanti. Sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar. Netralitas wartawan dan media massa sangat menentukan siapa nantinya calon yang akhirnya dipilih oleh masyarakat memimpin Sumut lima tahun ke depan. Jika media tidak hati-hati atau karena kepentingan terselubung, media akan terjebak dalam pemberitaan satu kandidat saja dan masyarakat saat ini sudah ’pintar’ dalam menyikapi pemberitaan sebuah media.

Ada harapan, wartawan, media massa dan media elektronik pastilah memiliki kepekaan dalam menyajikan pemberitaan terhadap calon-calon yang muncul. Dukungan secara pribadi terhadap salah satu kandidat sah-sah saja, hanya saja dalam penyajian berita media massa secara umum haruslah mengedepankan netralitas dan tidak berpihak hanya pada satu calon saja.

Media massa memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi akurat tentang calon-calon yang muncul. Masyarakat Sumut perlu tahu banyak tentang sepak terjang calon yang akan dipilih pada 7 Maret 2013 mendatang. Siapa pun nantinya yang terpilih menjadi pemimpin Sumut periode 2013-2018, tidak terlepas dari kedewasaan masyarakat untuk menentukan pilihan yang tepat.***

* Penulis adalah jurnalis tinggal di Medan