Senin, 17 Desember 2012

Akibat PLN Gunakan BBM, RI Inefisiensi Puluhan Triliun

(Analisa/junaidi gandy) Pemimpin Umum Harian Analisa, Supandi Kusuma berjabat tangan dengan pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara Effendi Simbolon-Djumiran Abdi saat berkunjung ke Kantor Harian Analisa Medan, Sabtu (15/12).
Medan, (Analisa). PT PLN dinilai setengah hati untuk membuat Indonesia surplus listrik. Padahal, potensi pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya alam melimpah. Terbukti, PT PLN masih mengandalkan pembangkit dengan bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya, puluhan triliun rupiah inefisiensi terjadi setiap tahun.

"Biaya menjadi mahal karena pembangkit dioperasikan dengan BBM. Padahal, PLN bisa memanfaatkan energi primer yang murah seperti batubara, gas, air dan sebagainya," sebut Cagubsu Effendi MS Simbolon saat berkunjung ke Harian Analisa, Sabtu (15/12) sore.

Effendi datang didampingi Cawagubsu Djumiran Abdi serta Ketua Tim Pemenangan dr Sofyan Tan, Sarma Hutajulu, Baskami Ginting, Firman Jaya Daely dan Suparlan. Rombongan diterima Pemimpin Umum Harian Analisa yang juga Ketua Umum PB Wushu Indonesia Master Supandi Kusuma, Pemimpin Perusahaan Sujito Sukirman dan Redaktur Kota H Hermansjah SE.

Pasangan calon yang diusung PDIP, PPRN dan PDS ini bersilaturahmi sekaligus memohon dukungan dalam perhelatan akbar Pilgubsu 2013 mendatang. Targetnya, bagaimana Provinsi Sumatera Utara bisa lebih sejahtera lagi.

Menurut Effendi yang juga wakil ketua Komisi VII DPR ini, posisi Sumatera Utara sangat strategis dari berbagai sisi, termasuk bidang energi. Hanya saja, potensi energi yang berlimpah tidak mampu dijadikan alat untuk memajukan daerah ini menjadi lebih baik.

"Saya melihat, RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah-red) Sumatera Utara cenderung tak mendukung ketersediaan listrik yang cukup. Padahal, listrik saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Industri akan berkembang kalau ketersediaan listrik cukup. Tidak bisa kita harapkan perusahaan bisa maju dengan menggunakan genset. Begitu juga rumah sakit internasional. Semuanya butuh listrik," sebut Effendi.

Sebagai anggota dewan yang membidangi energi, Effendi mengaku tahu persis apa persoalan listrik tanah air. Dia melihat, PT PLN tidak serius membenahi persoalan kelistrikan. Akibatnya, tidak saja negara yang dirugikan karena inefesiensi anggaran, tapi juga masyarakat yang tidak bisa merasakan manfaat listrik dengan baik.

Dia menjelaskan, pengoperasian pembangkit listrik menggunakan BBM, biaya produksi 36 sen per kWh. Sementara, dengan batubara biaya hanya 6 sen per kWh. "Hasil audit BPK, ternyata banyak inefesiensi di dalam PLN. Contohnya, salah satu pembangkit dinyatakan rusak hingga 460 hari. Akhirnya pembangkit itu menggunakan energi BBM sampai 12 juta kiloliter. Belum lagi soal pengadaan genset yang amburadul. Padahal, hanya karena trafo terbakar. Ini sepertinya ada permainan orang-orang tertentu yang tak menginginkan ada pembangkit non-BBM," jelas Effendi.

Ketua Tim Pemenangan Effendi-Djumiran, dr Sofyan Tan menyebutkan, sosok Effendi diyakini mampu mengatasi krisis energi listrik di Sumatera Utara. "Pak Effendi orang yang mengerti listrik. Dia banyak kenal investor listrik. Kalau jadi gubernur, bisa lebih gampang lagi, termasuk membangun pembangkit listrik tanpa harus merusak hutan," sebut Sofyan Tan.

Selain soal misi untuk meningkatkan energi di daerah ini, Effendi juga menyebutkan, perlunya peningkatan sarana dan prasarana olahraga. "Bagaimana olahraga kita mau bagus, kalau tidak dukung sarana dan prasarana," sebut Effendi.

Master Supandi Kusuma mengaku, menyambut baik visi dan misi pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi. Supandi mengharapkan, jika terpilih, pasangan ini mampu membawa kesejahteraan untuk Sumatera Utara. Dengan kesejahteraan itu, maka perekonomian, pendidikan dan kesehatan, pertanian di daerah ini akan meningkat. Penyerapan tenaga kerja meningkat sehingga mengurangi pengangguran. Kesejahteraan juga akan mengurangi tindakan kriminal dan premanisme.

Khusus untuk dunia olahraga, Supandi berharap, pasangan ini nantinya bisa membuat daerah ini lebih baik lagi. Bila perlu, di Sumut nanti digelar event internasional. (nai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar