Selasa, 18 Desember 2012

GARDU ESJA Dideklarasikan di Medan

GARDU ESJA Dideklarasikan
Medan - Komunitas aktivis lintas organisasi mendeklarasikan Gerakan Rakyat Dukung Effendi Simbolon-Jumiran Abdi (Gardu ESJA), Senin (17/12). Deklarasi ini dikemas sangat sederhana di kediaman salah seorang penggagas di Jalan Wahid Hasyim Medan.

Bermula dari rasa simpatik kita terhadap pasangan yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut sebagai calon Gubsu dan Wagubsu bernomor urut 2, kita bertekad memulai gerakan hari ini (kemarin). Yang dideklarasikan kali ini adalah Gardu ESJA tingkat Sumut.

Berikutnya segera akan membentuk diri, Gardu ESJA tingkat kabupaten/kota, kecamatan, bahkan tingkat kelurahan/desa, ujar H Idrus Djunaidi, yang oleh rekan-rekannya di Gardu ESJA ditunjuk sebagai koordinator.

Idrus menambahkan, Gardu ESJA terbentuk bukan lewat sebuah upaya penggalangan. Personalianya adalah orang-orang dari lintas organisasi yang selama ini memang sudah saling berinteraksi, saling kenal "luar-dalam".

"Kita memulainya dengan mendiskusikan calon-calon yang ada. Akhirnya, berdasarkan referensi yang dimiliki, kita memilih pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi. Saya pribadi sudah mengenal Pak Jumiran Abdi sejak lama, begitu juga kawan-kawan yang bergabung. Karenanya tidak mengherankan kalau kemudian kita menjatuhkan pilihan pada pasangan ini", ungkap Idrus.

Lantas, bagaimana dengan Effendi Simbolon? Menurut Idrus, pihaknya juga sudah mendalami sosok pengusaha yang saat ini menjadi wakil rakyat di DPR RI. Hasilnya, Effendi Simbolon diketahui sebagai sosok muda, cerdas dan kaya raya.

"Apa yang sekarang sudah dimiliki Effendi Simbolon, bagi kita menjadi referensi bahwa sosok ini pantas menjadi pemimpin dan kecil kemungkinan akan korupsi. Sebagai orang Batak, dia hanya ingin menunjukkan kemampuannya dalam membangun Sumut,? tukas Idrus.

Sekretaris Gardu ESJA Sumut Budi Amin Tanjung SH menimpali, pola pengembangan gerakan di tingkat kabupaten/kota dan seterusnya hingga tingkat kelurahan/desa juga akan mengadopsi pola pembentukan Gardu ESJA Sumut.

"Kita tidak menggunakan bujuk rayu, apalagi iming-iming dalam mengumpulkan teman-teman dalam Gardu ESJA. Kita hanya mengontak teman-teman yang selama ini memang sudah kita kenal baik. Mereka kita minta memahami dulu secara utuh pasangan Effendi Simbolon-Jumiran Abdi, baru kemudian kita persilakan bergabung. Tidak boleh ada tuntutan macam-macam terhadap pasangan calon.

Bila bersepakat, mari kita bergerak bersama-sama dengan kemampuan yang ada, kemampuan kita sendiri, pungkasnya.*a-ra*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar